Selasa, 11 November 2014

MY CERPEN-MASA LALUKU ( kisah nyataku )




MASA LALUKU
( kisah nyataku )
By: e g o n
         Malam adalah saat yang paling aku takutkan. Bukan karena hantu atau apapun, tapi karena akhir-akhir ini aku sering mimpi tentang kenangan masa laluku. Masa lalu yang sangat indah, menyimpan berjuta kenangan manis. Tapi dibalik itu, tersimpan sebuah luka. Luka yang teramat sakit…….
         Tapi… tak mungkin malam ini aku tak tidur, besok aku harus sekolah. Biarlah, apapun yang nantinya akan muncul dalam mimpiku akan aku terima.
         Aku melangkahkan kaki ke tempat tidurku, ku ambil selimut dan bantal, kupejamkan mata. Semoga malam ini aku bisa tidur dengan tenang……….
***
         Tak terasa sudah lebih dari 4 tahun kami bersama, menjalani cinta yang penuh dengan kenangan. Walaupun hubungan ini tak selalu sesuai dengan keinginan, karena beberapa masalah yang sempat menggoyahkan hubungan kami. Tapi semua masalah itu dapat kami selesaikan. Hubungan aku dan Feby sudah sangat begitu kuat.
         Aku mengenal Feby saat aku masuk kelas SD, tapi kami dekat saat kelas 2 SD. Tak kan pernah terlupa olehku kapan kami jadian……
         Hari itu adalah hari kamis, hari itu aku ingin memberikan surat yang aku tulis semalam. Karena aku tidak berani memberikan langsung, maka aku tunggu waktu yang tepat. Saat jam istirahat, aku sengaja tidak keluar kelas. Begitu semua teman keluar kelas, aku memasukkan surat itu ke dalam tas Feby. Aku hanya tinggal menuggu hari esok, menunggu bagaimana jawaban dari feby.
         Aku melangkahkan kaki ke sekolah dengan perasaan was-was, aku benar-benar penasaran bagaimana jawaban dari Feby. Pergi sekolah dengan memakai pakaian melayu, dengan membawa sebungkus nasi. Hari ini adalah hari jumat, sekaligus peringatan isra’ miraj nabi Muhammad saw. Semua kegiatan pembelajaran di sekolah hari ini diberhentikan.
         Setiba di sekolah, aku tidak melihat Feby. Tapi yang ku temukan adalah Yoky, saudara kembarnya Feby.
         “Egon, sini Gon. Ada yang mau aku katakan padamu” panggil Yoky.
         Aku segera melangkah kan kaki ke arah Yoky.
         “ ada apa Ky?” tanyaku
         “ kemarin kamu memasukkan surat kedalam tas Feby ya?”
         “enggak kok”
         “ jangan bohong deh”
         Sejenak aku diam.
         “iya….” Jawabku malu-malu. “trus gimana, di terima gak?”
         “di terima kok…” jawab Yoky dengan penuh tersenyum.
         “ serius..??”
         “ sumpah” Yoky berusaha meyakinkan ku.
         Aku benar-benar sangat senang, tak ku sangka cintaku di terima. Peringatan isra’ miraj menjadi begitu indah dan bersejarah. Apa lagi pulang sekolah aku menerima surat balasan dari Feby, dan ternyata Feby juga menyukaiku.
         Banyak yang mengatakan bahwa cinta kami adalah cinta ingusan. Kami tak peduli, dan bahkan tak terasa UN sudah kami hadapi. Tapi kami masih menjalin hubungan sampai hari ini. Dan hari ini adalah hari untuk melihat nomor kelulusan.
         “ seandainya kamu lulus, kamu mau melanjutkan sekolah ke mana Gon?” Tanya Feby.
         “ entah lah, aku belum tahu. Kalau kamu?”
         “ aku juga belum tahu” jawab Feby dengan nada lemah.
         Namun pembicaraan kami terhenti ketika Kepsek memanggil untuk segera melihat papan pengumuman kelulusan. Dengan was-was kami berlari, dan ternyata kami lulus 100%. Dengan serentak kami berlari menuju rakit dan terjun ke sungai kuantan bersama-sama. Aku terjun dengan memegang tangan Feby, terjun dengan penuh rasa bahagia. Dan tak ku sangka hari itu adalah hari terakhirku bertemu dengan Feby.
         Untuk melanjutkan sekolah, aku memilih sekolah terdekat. Dengan penuh harapan Feby juga sekolah di tempat yang sama. Namun sayang sekali, karena orang tuanya lebih menginginkan Feby sekolah di tempat yang lebih tinggi mutu pendidikannya, harus memisahkan kami. Hal ini benar-benar membuatku terpukul, menenggelamkanku dalam duka kesedihan. Baru sekarang aku merasakan luka yang begitu menyakitkan, aku benar-benar terpukul menerima kenyataan ini.
***

         “ Gon, Gon, bangun Gon. Orang sudah azan. Cepat bangun Gon” Ucap Ryan sambil menggoyangkan tubuhku.
         Dengan tubuh yang basah karena keringat, segera aku ambil sarung dan peci untuk segera shalat subuh.
         Ah… Lagi-lagi kenangan itu kembali muncul dalam mimpiku dan mengganggu tidurku…………

Minggu, 04 maret 2012

0 komentar:

Posting Komentar