Sabtu, 15 November 2014

KETIKA PEREMPUAN BERKATA 'SAYA BELUM SIAP BERJILBAB'



*Ketika Perempuan Berkata: Saya Belum Siap Berjilbab*
(Khazanah Islami Trans 7)

 Wanita memang mempunyai banyak kelebihan dalam setiap sisi kehidupannya. Kelebihan yang tidak dimiliki oleh lawan jenisnya. Kata orang, wanita itu adalah ‘berlian’ yang sangat mahal harganya. Oleh Karena itu, Islam sangat menganjurkan para wanita untuk menjaga kesucian di-rinya.

 Akan tetapi dewasa ini banyak kaum wanita yang salah kaprah dalam meng-aplikasikan rasa syukur atas kecantikan yang Alloh berikan kepadanya. Mereka malah memamerkan dan mempertontonkan kecantikan wajah dan kemolekan tubuhnya kepada orang lain (bukan muhrim). Sehingga banyak kita saksikan di jalan-jalan ataupun di tempat keramaian lainnya, mereka dengan bangga memakai pakaian yang sangat ketat dan mini. Tdak ada rasa malu dan bersalah atas apa yang mereka perbuat. Sungguh sangat mengkhawatirkan.

 Pantas saja kita lihat bahwa tingkat kriminalitas berupa pemerkosaan dan pelecehan lainnya setiap hari frekuensinya semakin meningkat. Ini disebabkan oleh kurang perhatiannya kaum wanita dalam menjaga kehormatannya. Walaupun tidak 100% hanya kaum wanita saja yang ber-salah, akan tetepi fakta menunjukkan rata-rata kejahatan yang dilakukan disebabkan oleh ketidakmampuan seorang laki-laki dalam menjaga dirinya karena melihat lawan jenisnya tersebut berbusana yang menyebabkan gejolak syahwat meninggi.

 Oleh karena itu Islam sangat meng-anjurkan kepada setiap wanita untuk men-jaga auratnya. Dengan berbusana yang baik, yang menutupi seluruh tubuhnya, maka hal-hal tersebut diatas bisa dihindari. Lantas bagaimanakah jika ada yang me-ngatakan ‘kita belum mantap dalam ber-hijab’?

 Maka jawabnya adalah hendaknya kita bisa membedakan antara perintah Alloh dan perintah manusia. Jika perintah itu datangnya dari manusia maka manusia bisa salah dan bisa benar. Imam Malik ber-kata, “Setiap orang bisa diterima ucapan-nya dan juga bisa ditolak, kecuali (perka-taan) orang yang ada di dalam kuburan ini.” Yang dimaksudkan adalah Rasulullah .

 Selagi masih dalam bingkai perkataan manusia, maka seseorang tidak bisa dipaksa untuk menerima. Karenanya, dalam hal ini, setiap orang bisa berucap, “Belum mantap”, dan ia tidak bisa dihukum ka-renanya.

 Adapun jika perintah itu salah satu dari perintah-perintah Alloh, dengan kata lain Alloh yang merintahkan di dalam kitabNya, atau memerintahkan hal tersebut melalui NabiNya agar disampaikan kepa-da umatya, maka tidak ada alasan bagi manusia untuk mengatakan, “Saya belum mantap”.

 Dikutip dari artikel: *Inilah Alasan Paling Tepat Tidak Mau Berjilbab Syari*

0 komentar:

Posting Komentar