INILAH
AZAB ISTRI YANG DURHAKA PADA SUAMI
(Khazanah
Islam Trans 7)
Tujuan suatu pernikahan adalah untuk
menciptakan kecenderungan (ketenangan), kasih sayang, dan cinta. Sebab seorang
istri akan menjadi penyejuk mata, dan penenang di kala timbul problema.
Namun, jika istri itu durhaka lagi membangkang
kepada suaminya, maka alamat kehancuran ada didepan mata. Dia tidak lagi
menjadi penyejuk hati, tapi menjadi musibah dan neraka bagi suaminya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman :
“Dan diantara tanda-tanda kekuasan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram
kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.”
(QS. Ar-Ruum :21)
Kedurhakaan seorang istri kepada suaminya amat
banyak ragam dan bentuknya, seperti mencaci-maki suami, mengangkat suara depan
suami, membuat suami jengkel, berwajah cemberut depan suami, menolak ajakan
suami untuk jimak, membenci keluarga suami, tidak mensyukuri (mengingkari) kebaikan,
dan pemberian suami, tidak mau mengurusi rumah tangga suami, selingkuh,
berpacaran di belakang suami, keluar rumah tanpa izin suami, dan sebagainya.
Allah Subhanahu wa Ta’la telah mengancam istri
yang durhaka kepada suaminya melalui lisan Rasul-Nya ketika Beliau Shollallahu
‘alaihi wasallam bersabda, “Allah tidak akan melihat seorang istri yang tidak
mau berterima kasih atas kebaikan suaminya padahal ia selalu butuh kepada
suaminya” .[HR. An-Nasa'iy dalam Al-Kubro (9135 & 9136), Al-Bazzar dalam
Al-Musnad (2349), Al-Hakim dalam Al-Mustadrok (2771)
Tipe wanita seperti ini banyak disekitar kita.
Suami yang capek banting tulang setiap hari untuk menghidupi anak-anaknya, dan
memenuhi kebutuhannya, namun masih saja tetap berkeluh kesah dan tidak puas dengan
penghasilan suaminya.Ia selalu membanding-bandingkan suaminya dengan orang
lain, sehingga hal itu menjadi beban yang berat bagi suaminya. Maka tidak heran
jika neraka dipenuhi dengan wanita-wanita seperti ini.
Sebagaimana sabda Nabi Shollallahu ‘alaihi
wasallam
“Telah diperlihatkan neraka kepadaku, kulihat
mayoritas penghuninya adalah wanita, mereka telah kufur (ingkar)!” Ada yang
bertanya, “apakah mereka kufur (ingkar) kepada Allah?” Rasullah Shollallahu
‘alaihi wasallam menjawab, “Tidak, mereka mengingkari (kebaikan) suami.
Sekiranya kalian senantiasa berbuat baik kepada salah seorang dari mereka
sepanjang hidupnya, lalu ia melihat sesuatu yang tidak berkenan, ia (istri
durhaka itu) pasti berkata, “Saya sama sekali tidak pernah melihat kebaikan pada
dirimu”. [HR. Bukhariy dalam Shohih-nya (29), dan Muslim dalam Shohih-nya
(907)]
Dari hadits ini, kita telah mengetahui betapa
besar dan agungnya hak-hak suami yang wajib dipenuhi seorang istri sampai
Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,
“Sekiranya aku boleh memerintahkan seseorang
untuk sujud kepada lainnya, niscaya akan kuperintahkan seorang istri sujud
kepada suaminya” . [HR. At-Tirmidziy dalam As-Sunan (1159),
Ini merupakan ancaman yang amat keras bagi
para wanita durhaka, karena kedurhakaannya menjadi sebab tertolaknya amal
sholatnya di sisi Allah. Dia sholat hanya sekedar melaksanakan kewajiban di
hadapan Allah. Adapun pahalanya, maka ia tak akan mendapatkannya, selain lelah
dan capek saja. Wal’iyadzu billahmin dzalik. Diantara bentuk kedurhakaan
seorang istri kepada suaminya, enggannya seorang istri untuk memenuhi hajat
biologis suaminya. Keengganan seorang istri dalam melayani suaminya, lalu suami
murka dan jengkel merupakan sebab para malaikat melaknat istri yang durhaka seperti
ini.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika seorang suami mengajak istrinya
(berjimak) ke tempat tidur, lalu sang istri enggan, dan suami bermalam dalam
keadaan marah kepadanya, maka para malaikat akan melaknat sang istri sampai
pagi”. [HR. Al-Bukhoriy Kitab Bad'il Kholq (3237), dan Muslim dalam Kitab
An-Nikah (1436)]
Seorang suami saat ia butuh pelayanan biologis
(jimak) dari istrinya, maka seorang istri tak boleh menolak hajat suaminya,
bahkan ia harus berusaha sebisa mungkin memenuhi hajatnya, walaupun ia capek
atau sibuk dengan suatu urusan.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Demi (Allah) Yang jiwa Muhammad ada di
Tangan-Nya, seorang istri tak akan memenuhi hak Robb-nya sampai ia mau memenuhi
hak suaminya. Walaupun suaminya meminta dirinya (untuk berjimak), sedang ia
berada dalam sekedup, maka ia (istri) tak boleh menghalanginya”.[HR. Ibnu Majah
dalam Kitab An-Nikah (1853).
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidaklah seorang istri menyakiti suaminya di dunia, melainkan istrinya dari
kalangan bidadari akan berkata, “Janganlah engkau menyakitinya. Semoga Allah
memusuhimu. Dia (sang suami) hanyalah tamu di sisimu; hampir saja ia akan
meninggalkanmu menuju kepada kami”.
[HR. At-Tirmidziy Kitab Ar-Rodho' (1174), dan
Ibnu Majah dalam Kitab An-Nikah (2014).
Demikianlah bahayanya seorang wanita melakukan
kedurhakaan kepada suaminya, yakni tak mau taat kepada suami dalam
perkara-perkara yang ma’ruf (boleh) menurut syari’at.
Semoga wanita-wanita yang durhaka kepada
suaminya mau kembali berbakti, dan bertaubat sebelum ajal menjemput. Pada hari
itulah penyesalan tak lagi bermanfaat baginya.
SEMOGA BERMANFAAT..
0 komentar:
Posting Komentar