Belajar
Kedermawanan Dari Abdurrahman bin Auf
(Khazanah
Islam Trans 7)
Abdurrahman bin Auf masuk Islam sebelum
Rasulullah SAW melakukan pembinaan di rumah Arqam bin Abil Arqam, kira-kira dua
hari setelah Abu Bakar masuk Islam.
Ketika hijrah ke Madinah, Abdurrahman bin Auf
dipersaudarakan dengan Sa’ad bin Rabi’ Al-Anshari, salah seorang kaya yang
pemurah di Madinah. Abdurrahman pernah ditawari Sa’ad untuk memilih salah satu
dari dua kebunnya yang luas. Tapi, Abdurrahman menolaknya. Ia hanya minta
kepada Sa’ad ditunjuki lokasi pasar di Madinah.
Sejak itu, Abdurahman bin Auf berprofesi
sebagai pedagang dan memperoleh keuntungan yang cukup besar. Omset dagangannya
pun makin besar, sehingga ia dikenal sebagai pedagang yang sukses.
Tapi, kesuksesan itu tak membuatnya lupa diri.
Ia tak pernah absen dalam setiap peperangan yang dipimpin Rasulullah. Suatu
hari, Rasulullah SAW berpidato membangkitakn semangat jihad dan pengorbanan
kaum Muslimin. Beliau berkata, “Bersedekahlah kalian, karena saya akanmengirim
pasukan ke medan perang.”
Mendengar ucapan itu, Abdurrahman bin Auf
bergegas pulang dan segera kembali ke hadapan Rasulullah. “Ya, Rasulullah, saya
mempunyai uang empat ribu. Dua ribu saya pinjamkan kepada Allah, dan sisanya
aya tinggalkan untuk keluarga saya,” ucap Abdurrahman. Lalu Rasulullah
mendoakannya agar diberi keberkahan oleh Allah SWT.
Ketika Rasulullah SAW membutuhkan banyak dana
untuk menghadapi tentara Rum dalam perang Tabuk, Abdurrahman bin Auf menjadi
salah satu pelopor dalam menyumbangkan dana. Ia menyerahkan dua ratus uqiyah
emas. Melihat hal itu, Umar bin Khathab berbisik kepada Rasulullah SAW,
“Agaknya Abdurrahman berdosa, dia tidak meninggalkan uang belanja sedikit pun
untuk keluarganya.”
Maka, Rasulullah pun bertanya kepada
Abdurrahman, “Adakah engkau tinggalkan uang belanja untuk keluargamu?”
Abdurrahman menjawab, “Ada, ya Rasulullah.
Mereka saya tinggalkan lebih banyak dan lebih baik daripda yang saya
sumbangkan.”
“Berapa?” Tanya Rasulullah.
Abdurrahman menjawab, “Sebanyak rizki,
kebaikan, dan upah yang dijanjikan Allah.” Subhanallah.
0 komentar:
Posting Komentar