KERUNTUHAN TEORI EVOLUSI
(Harun Yahya)
BAB 17 (Bagian A)
FAKTA PENCIPTAAN
Pada
bagian-bagian sebelumnya, kita telah membahas mengapa teori evolusi menyatakan
bahwa kehidupan tidak diciptakan, adalah kebohongan yang bertentangan dengan
fakta-fakta ilmiah. Ilmu pengetahuan modern telah mengungkap fakta yang sangat
jelas melalui cabang-cabang ilmunya, seperti paleontologi, biokimia dan ilmu
anatomi. Fakta ini adalah: semua makhluk hidup diciptakan oleh Allah.
Sebenarnya,
untuk melihat fakta ini orang tidak perlu merujuk pada hasil-hasil penelitian
yang rumit dari laboratorium biokimia ataupun penggalian geologis. Tanda-tanda
kebijaksanaan yang luar biasa tampak pada setiap makhluk hidup yang kita lihat.
Ada teknologi dan rancangan hebat pada seekor serangga, atau pada seekor ikan
kecil di kedalaman laut yang tidak pernah dicapai manusia. Bahkan beberapa
makhluk hidup tak berakal dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan rumit yang tidak
dapat dikerjakan manusia.
Kebijaksanaan,
rancangan dan perencanaan agung yang berlaku pada seluruh alam ini merupakan
bukti kuat keberadaan Sang Pencipta yang menguasai seluruh alam, yakni Allah.
Allah telah menyempurnakan semua makhluk dengan keistimewaan luar biasa dan
menunjukkannya kepada manusia sebagai bukti keberadaan dan kekuasaan-Nya.
Selanjutnya
akan kami bahas sebagian bukti penciptaan-Nya di alam.
LEBAH MADU DAN KEAJAIBAN ARSITEKTURAL SARANG MADU
Lebah
menghasilkan madu lebih banyak daripada yang dibutuhkannya dan menyimpannya di
sarang. Semua orang sangat mengenal struktur heksagonal sarang lebah. Pernahkah
Anda bertanya-tanya mengapa sarang lebah berbentuk heksagonal, bukan oktagonal
atau pentagonal?
Para ahli
matematika yang mencari jawaban pertanyaan itu mencapai kesimpulan menarik:
"Heksagon adalah bentuk geometri paling tepat untuk penggunaan maksimum
suatu ruang."
Sel berbentuk
heksagonal membutuhkan jumlah lilin minimum, tetapi mampu menyimpan madu dalam
jumlah maksimum. Jadi, lebah menggunakan struktur sarang yang paling tepat.
Metode yang
digunakan untuk membangunnya pun sangat menakjubkan: lebah-lebah memulainya
dari dua atau tiga tempat berbeda dan menjalin sarang-nya secara serentak
dengan dua atau tiga deretan. Meskipun memulai dari tempat yang berbeda-beda,
lebah yang jumlahnya banyak ini membuat heksagon-heksagon identik, kemudian
menjalinnya jadi satu dan bertemu di tengah-tengah. Titik-titik sambungnya
dipasang dengan begitu terampil sehingga tidak ada tanda-tanda telah
digabungkan.
Melihat
kinerja luar biasa ini, kita harus benar-benar mengakui kehendak agung yang
mengatur makhluk-makhluk ini. Tetapi evolusionis menjelaskan prestasi ini
dengan konsep "insting" dan mencoba mengajukannya sebagai sifat
sederhana pada lebah. Namun, jika ada insting yang ber-peran mengendalikan
semua lebah dan kalaupun semua lebah bekerja dengan harmonis walau tanpa saling
bertukar informasi, berarti ada suatu Kebijakan Agung yang meng-atur seluruh
makhluk kecil ini.
ARSITEK YANG MENAKJUBKAN: RAYAP
Setiap orang
pasti terkagum-kagum melihat sarang ra-yap yang dibangun di atas tanah. Sarang
rayap merupakan keajaiban arsitektural yang menjulang setinggi 5-6 meter. Di
dalam sarang ini terdapat sistem-sistem canggih untuk memenuhi seluruh
kebutuhan rayap yang tidak boleh terkena sinar matahari karena struktur
tubuhnya. Di dalamnya ada sistem ventilasi, saluran-saluran, ruang larva,
koridor-koridor, la-dang pembuatan jamur khusus, pintu ke-luar darurat, ruang
untuk musim panas dan musim dingin. Singkatnya, semua ada. Yang lebih
menakjubkan lagi, rayap yang membangun sa-rang ajaib ini ternyata buta.1
Meskipun
buta, rayap berhasil mengerjakan proyek arsitektural yang berukuran lebih dari
300 kali ukuran tubuhnya.
Ada
karakteristik lain yang menakjubkan: jika sebuah sarang rayap kita bagi menjadi
dua pada tahap awal konstruksinya, dan kemudian menyatukannya kembali setelah
beberapa saat, akan kita lihat bahwa semua lorong, saluran dan jalannya
menyambung kembali. Rayap meneruskan pekerjaan seolah-seolah tidak pernah
terjadi pemisahan.
BURUNG PELATUK
Setiap orang
tahu bahwa burung pelatuk membuat sarangnya dengan mematuki batang pohon. Hal
yang tidak terpikirkan oleh kebanyakan orang adalah mengapa burung ini tidak
mengalami pendarahan otak, padahal mereka menggunakan kepala untuk memalu
dengan keras. Yang dikerjakan burung pelatuk bisa disamakan dengan orang yang
menancapkan paku ke tembok dengan kepalanya. Jika manusia mencoba melakukannya,
ia akan mengalami gegar otak yang diikuti pendarahan. Namun, burung pelatuk
dapat mematuki batang pohon yang keras 38-43 kali dalam 2,10 hingga 2,69 detik
tanpa terjadi apa pun pada kepalanya.
Burung pelatuk
tidak mengalami kerusakan di kepala karena struktur kepalanya diciptakan sesuai
dengan pekerjaan tersebut. Tengkorak burung pelatuk mempunyai sistem
"peredam" yang mengurangi dan menyerap getaran akibat gerakan
mematuk. Pe-redam tersebut adalah jaringan pelembut khusus di antara
tulang-tulang tengkoraknya.2
SISTEM SONAR KELELAWAR
Kelelawar
dapat terbang di kegelapan tanpa masalah. Mereka memiliki sistem navigasi yang
sangat menarik untuk itu. Melalui sistem yang disebut "sistem sonar",
kelelawar dapat memastikan bentuk objek di sekitarnya berdasar-kan pantulan
gelombang suara.
Manusia tidak
dapat menangkap suara berfrekuensi 20.000 getaran per detik. Sedangkan
kelelawar yang dilengkapi sistem sonar yang dirancang khusus, mengguna-kan
suara berfrekuensi antara 50.000 dan 200.000 getaran per detik. Seekor
kelelawar mengirim suara ini ke segala arah, 20 atau 30 kali setiap detiknya.
Pantulan suara yang dihasilkan begitu kuat sehingga kelelawar mampu mengetahui
keberadaan objek di sepanjang jalur terbangnya, juga mendeteksi lokasi
mangsanya yang sedang terbang cepat. 3
PAUS
Mamalia perlu
bernapas dengan teratur, karenanya air bukan lingkungan yang tepat bagi mereka.
Namun sebagai mamalia laut, paus mengatasi masalah ini dengan sistem pernapasan
yang jauh lebih efisien dibandingkan kebanyakan hewan darat. Paus mengembuskan
napas dengan mengeluarkan 90% udara yang dipakainya. Jadi paus hanya perlu
bernapas sekali-sekali. Pada saat yang sama, zat pekat yang dimilikinya yang
disebut "mioglobin" membantunya menyimpan oksigen dalam otot. Dengan
bantuan sistem ini, paus gin-back, misalnya, dapat menyelam hingga kedalaman
500 meter dan berenang selama 40 menit tanpa bernapas sama sekali.4 Tidak
seperti mamalia darat, lubang hidung paus terletak di punggungnya agar ia mudah
bernapas.
RANCANGAN PADA NYAMUK
Kita selalu
beranggapan bahwa nyamuk adalah hewan terbang. Sebetulnya, nyamuk menghabiskan
tahap perkembangannya di dalam air dan keluar dari air melalui sebuah
"rancangan" luar biasa, lengkap dengan seluruh organ yang diperlukan.
Nyamuk
terbang dengan sistem-sistem pengindraan khusus yang mendeteksi tem-pat
mangsanya. Dengan sistem-sistem ini, nyamuk menyerupai pesawat tempur yang
dipersenjatai alat pelacak panas, gas, kelembaban dan bau. Ia bahkan mampu
"melihat sesuai dengan suhu", yang membantunya menemukan mangsa dalam
kegelapan.
Teknik
"pengisapan darah" pada nyamuk menggunakan sistem yang sangat
kompleks. Dengan sistem enam pisaunya, nyamuk memotong kulit seperti gergaji.
Saat pemotongan kulit berlangsung, dikeluarkannya cairan pada luka yang membuat
jaringan mati rasa, sehingga orang yang digigit tidak menyadari bahwa darahnya
sedang diisap. Cairan ini juga mencegah pembekuan darah dan menjamin
kelangsungan proses pengisapan.
Satu saja
dari unsur ini hilang, nyamuk tidak akan dapat mencari makan dan berkembang
biak. Dengan desain luar biasa, makhluk kecil ini dengan sendirinya menjadi
bukti keberadaan Sang Pencipta.
BURUNG PEMBURU BERMATA TAJAM
Burung-burung
pemburu memiliki mata tajam yang memungkinkan mereka mengatur jarak dengan
sempurna saat menyerang mangsa. Matanya yang besar juga mengandung sel-sel
penglihatan lebih banyak sehingga mampu melihat dengan lebih baik. Mata seekor
burung pemburu mempunyai lebih dari satu juta sel penglihatan.
Elang
memiliki mata begitu tajam sehingga ketika terbang ribuan meter di udara, ia
dapat mengamati keadaan di permukaan tanah dengan sempurna. Seperti pesawat
tempur yang mendeteksi sasaran dari jarak ribuan meter, begitulah elang melihat
mangsa. Ia mampu menangkap perubahan warna dan pergerakan yang sangat kecil di
bawahnya. Mata elang memiliki sudut penglihatan 300 derajat dan dapat
memperbesar bayangan sekitar enam hingga delapan kali. Elang dapat melihat
tanah seluas 30.000 hektar ketika terbang pada ketinggian 4.500 meter. Ia juga
dapat dengan mudah melihat seekor kelinci yang bersembunyi di antara sela-sela
rumput pada ketinggian 1.500 meter. Nyata sekali bahwa struktur mata yang luar
biasa ini dirancang khusus untuknya.
BENANG LABA-LABA
Laba-laba
Dinopsis mempunyai keahlian hebat dalam berburu. Bukannya membuat sarang statis
dan menunggu mangsa, Dinopsis membuat jaring kecil istimewa yang di-lemparkan
kepada mangsanya. Setelah itu, ia membungkus erat mangsanya dengan jaring ini.
Serangga yang terperangkap tidak mampu melepaskan diri. Jaringnya terbuat
sempurna sehingga serangga yang terperangkap akan semakin terjerat jika semakin
banyak bergerak. Untuk menyimpan makanannya, Dinopsis membungkus mangsanya
dengan benang tambahan, seakan-akan mengepaknya.
Bagaimana
laba-laba tersebut membuat jaring begitu bagus dalam desain mekanis dan
struktur kimianya? Mustahil laba-laba mendapatkan keahlian tersebut secara
kebetulan, seperti yang dikatakan evolusionis. Laba-laba tidak memiliki
kemampuan belajar dan mengingat, bah-kan tidak memiliki otak untuk
melakukannya. Jelas sekali bahwa keahlian ini dianugerahkan kepada laba-laba
oleh penciptanya, Allah Yang Mahaagung.
Ada keajaiban
yang sangat penting tersembunyi dalam benang laba-laba. Benang berdiameter
kecil dari 1/1000 milimeter ini lima kali lebih kuat daripada kawat baja dengan
ketebalan yang sama. Benang ini juga sa-ngat ringan. Untuk melingkari bumi,
hanya diperlukan benang laba-laba seberat 320 gram saja.5 Baja merupakan bahan
terkuat yang dibuat secara khusus oleh manusia melalui pabrik-pabrik industri.
Namun, di dalam tubuhnya, laba-laba dapat membuat benang yang jauh lebih kokoh
dari-pada baja. Untuk membuat baja, manusia menggunakan pengetahuan dan
teknologi yang dipelajarinya berabad-abad; akan tetapi, pengetahuan dan
teknologi mana yang digunakan laba-laba untuk membuat benangnya?
Seperti kita
lihat, seluruh bentuk teknologi dan alat teknis yang dimiliki manusia
tertinggal jauh dibandingkan teknologi laba-laba.
HEWAN-HEWAN YANG TIDUR DI MUSIM DINGIN
Hewan-hewan
yang melakukan hibernasi (tidur di musim dingin) dapat terus hidup meskipun
suhu tubuh mereka turun hingga menyamai suhu luar yang dingin. Bagaimana
hewan-hewan ini melakukannya?
Mamalia
berdarah panas. Ini berarti bahwa pada kondisi normal suhu tubuhnya selalu
konstan, karena termostat alami di dalam tubuh terus mengatur suhu tubuh. Namun
saat hibernasi, suhu tubuh mamalia kecil seperti tupai, dari suhu normal 40
derajat turun sampai sedikit saja di atas titik beku, seolah-olah diatur oleh
sebuah kunci. Metabolisme tubuhnya menjadi sangat lambat. Hewan ini bernapas
sangat lambat, dan denyut jantungnya turun dari kondisi normal 300 kali per
menit menjadi 7-10 kali per menit. Refleks tubuhnya berhenti dan aktivitas
listrik dalam otaknya melambat hampir tidak terdeteksi.
Salah satu
bahaya dari ketiadaan gerak pada suhu sangat dingin adalah pembekuan jaringan
tubuh serta perusakan jaringan ini oleh kristal-kristal es. Namun, hewan yang
sedang dalam hibernasi terlindung dari bahaya ini berkat sifat khusus yang
mereka miliki. Cairan-cairan tubuh mereka dipertahankan oleh bahan-bahan kimia
dengan massa molekul besar. Jadi, titik beku mereka turun dan mereka terlindung
dari bahaya.6
IKAN LISTRIK
Untuk
melindungi diri dari musuh atau untuk menyerang mangsanya, spesies ikan
tertentu seperti belut dan pari punggung duri menggunakan listrik yang
dihasilkan tubuhnya. Dalam tubuh setiap makhluk hidup - termasuk manusia -
terdapat sejumlah kecil listrik. Manusia tidak mampu mengatur atau menguasai
listrik tersebut untuk keperluannya. Sebaliknya, kedua makhluk di atas memiliki
tegangan listrik setinggi 500-600 volt dalam tubuh mereka dan mampu
menggunakannya untuk melawan musuh. Lebih jauh lagi, mereka tidak terpengaruh
oleh listrik tersebut.
Layaknya
pengisian baterai, energi listrik yang digunakan kedua jenis hewan ini untuk
mempertahankan diri dapat pulih setelah beberapa saat dan siap digunakan
kembali. Listrik bertegangan tinggi ini tidak hanya digunakan untuk
mempertahankan diri. Selain digunakan untuk menemukan jalan di kegelapan laut
dalam, listrik juga membantu mereka mengindra objek tanpa harus melihatnya.
Ikan dapat mengirim sinyal-sinyal dengan menggunakan listrik dalam tubuhnya.
Dari sinyal-sinyal yang dipantulkan objek, ikan dapat menentukan jarak dan
ukuran objek.7
TAKTIK CERDAS PADA HEWAN: KAMUFLASE
Salah satu
keistimewaan hewan untuk dapat bertahan hidup adalah seni menyembunyikan diri -
yaitu "kamuflase".
Hewan
menyembunyikan diri dengan dua alasan utama: untuk berburu dan melindungi diri
dari pemangsa. Metode penyamaran berbeda dari metode lainnya karena diperlukan
kecerdasan, keterampilan, estetika dan keserasian tinggi.
Kiri:
Kutu pohon meniru bentuk duri. tengah: Seekor ular bersembunyi di tengah-tengah
daun. Kanan: Seekor ular bersembunyi di sela dedaunan.
Teknik-teknik
kamuflase hewan sungguh menakjubkan. Hampir mustahil mengenali seekor serangga
yang bersembunyi di batang pohon, atau makhluk lain di balik daun.
Kutu daun
mencari makan dengan mengisap getah tumbuhan sambil menyamar sebagai duri.
Dengan cara ini, mereka mengelabui burung, musuh utamanya, dan memastikan
burung tidak akan bertengger pada tumbuhan tersebut.
(Bersambung Ke Bagian B)
Sumber: www.harunyahya.com
0 komentar:
Posting Komentar