Jumat, 24 Oktober 2014

TENTANG KUCING

TENTANG KUCING

 Ternyata selama ini kita sudah di bodohi oleh mitos kedokteran
 tentang kucing.. Dunia kesehatan mengatakan bahwa kucing itu
 berbahaya, mulai dari bulunya hingga air liurnya..

 Hal ini dibarengi dengan politik XXI untuk mengangkat citra Anjing..

 Dan sehingga, orang yang menonton XXI akan berpandangan
 bahwa Anjing itu binatang yang sehat dan bersahabat..

 Namun, bagaimanakah fakta sebenarnya??

 Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama
 Mueeza. Suatu saat, di kala Nabi hendak mengambil jubahnya,
 ditemuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai di atas
 jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, Nabi
 pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya.

 Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk
 sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih
 sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu
 sebanyak tiga kali.

 Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya,
 nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah
 satu sifat Mueeza yang Nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika
 mendengar adzan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti
 mengikuti lantunan suara adzan.

 Kepada para sahabatnya, Nabi berpesan untuk menyayangi kucing
 peliharaan, layaknya menyayangi keluarga sendiri.

 Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah
 serius, dalam sebuah hadist shahih Al Bukhari, dikisahkan tentang
 seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan
 tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi
 Muhammad SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini
 adalah siksa neraka.

 Dari Ibnu Umar ra bahwa rasulullah saw bersabda, “Seorang wanita dimasukkan kedalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai,” (HR. Bukhari).

 Nabi menekankan di beberapa hadis bahwa kucing itu tidak najis.

 Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas
 minum kucing karena dianggap suci.

 Kenapa Rasulullah Saw yang buta baca-tulis, berani mengatakan
 bahwa kucing suci, tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui
 kalau pada badan kucing tidak terdapat najis?

 Keistimewaan Kucing

 Fakta Ilmiah 1 :
 Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur
 bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan
 otot manusia. Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai
 benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut
 seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk
 membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun
 cairan yang jatuh dari lidahnya.

 Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.

 Fakta Ilmiah 2 :
 Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai
 perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam
 telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan.

 Di samping itu,
 dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus.
 Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam
 mulut dan lidahnya.

 Hasil yang didapatkan adalah :

 1. Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman,
 meskipun dilakukan berulang-ulang.

 2. Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif
 sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.

 3. Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil
 negatif berkuman.

 4. Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian,
 kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman
 biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang
 terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus.
 Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.

 5. Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.

 6. Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian
 laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman
 dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.

 Komentar Para Dokter Peneliti

 - Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit
 Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah
 kucing.

 - Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.
 - Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak
 terdapat pada anjing,

 - Manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia.

 - Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah
 menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang
 bemama lysozyme.

 - Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat
 subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air
 (lumpur, genangan hujan, dll)

 - Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia
 tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air.

 - Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang
 menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.

 Fakta Ilmiah 3 :
 Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih daripada manusia.
 Fakta Ilmiah Tambahan :

 Zaman dahulu kucing dipakai untuk terapi.

 Dengkuran kucing yang 50Hz baik buat kesehatan selain itu mengelus kucing juga bisa menurunkan tingkat stress.
 Sisa makanan kucing hukumnya suci.

 Hadist Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu
 Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan
 air untuk wudhu. Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin
 minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu
 minum.

 Kabsyah berkata, “Perhatikanlah. ” Abu Qatadah berkata, “Apakah
 kamu heran?” Ia menjawab, “Ya.” Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW prnh bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),” (H.R At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

 Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan
 bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah. Lalu,
 beliau berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.” Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.

 Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya
 Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori
 sesuatu, bahkan tidak ada najis.”

 Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang
 menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk
 bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah
 sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya.

 Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur.

 Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut.
 Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu
 membersihkan bagian yang disentuh kucing, dan Aisyah
 memakannya.

 Rasulullah Saw bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang
 berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari
 sisa jilatan kucing.” (H.R AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-
 Daruquthni).

 Hadis ini diriwayatkan Malik, Ahmad, dan imam hadits yang lain.
 Oleh karena itu, kucing adalah binatang, yang badan, keringat, bekas dari sisa makanannya adalah suci, Liurnya bersih dan
 membersihkan, serta hidupnya lebih bersih daripada manusia.
 Mungkin ini pula-lah mengapa Rasulullah SAW sangat sayang
 kepada Muezza, Kucing kesayangannya. [islampos/berbagai sumber]

 Subhanallah...

0 komentar:

Posting Komentar