KERUNTUHAN TEORI EVOLUSI
(Harun Yahya)
PENDAHULUAN
ADA APA DENGAN TEORI EVOLUSI?
Sebagian
orang yang pernah mendengar "teori evolusi" atau
"Darwinisme" mungkin beranggapan bahwa konsep-konsep tersebut hanya
berkaitan dengan bidang studi biologi dan tidak berpengaruh sedikit pun
terhadap kehidupan sehari-hari. Anggapan ini sangat keliru sebab teori ini
ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi
sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia.
Filsafat tersebut
adalah "materialisme", yang mengandung sejumlah pemikiran
penuh kepalsuan tentang mengapa dan bagaimana manusia muncul di muka bumi.
Materialisme mengajarkan bahwa tidak ada sesuatu pun selain materi dan materi
adalah esensi dari segala sesuatu, baik yang hidup maupun tak hidup. Berawal
dari pemikiran ini, materialisme mengingkari keberadaan Sang Maha Pencipta,
yaitu Allah. Dengan mereduksi segala sesuatu ke tingkat materi, teori ini
mengubah manusia menjadi makhluk yang hanya berorientasi kepada materi dan
berpaling dari nilai-nilai moral. Ini adalah awal dari bencana besar yang akan
menimpa hidup manusia.
Kerusakan
ajaran materialisme tidak hanya terbatas pada tingkat individu. Ajaran ini juga
mengarah untuk meruntuhkan nilai-nilai dasar suatu negara dan masyarakat dan
menciptakan sebuah masyarakat tanpa jiwa dan rasa sensitif, yang hanya
memperhatikan aspek materi. Anggota masyarakat yang demikian tidak akan pernah
memiliki idealisme seperti patriotisme, cinta bangsa, keadilan, loyalitas,
kejujuran, pengorbanan, kehormatan atau moral yang baik, sehingga tatanan
sosial yang dibangunnya pasti akan hancur dalam waktu singkat. Karena itulah,
materialisme menjadi salah satu ancaman paling berat terhadap nilai-nilai yang
mendasari tatanan politik dan sosial suatu bangsa.
Karl
Marx dengan jelas menyatakan bahwa teori Darwin memberikan dasar yang kokoh
bagi materialisme, dan tentu saja bagi komunisme. Ia juga menunjukkan
simpatinya kepada Darwin dengan mempersembahkan buku Das Kapital, yang dianggap
sebagai karya terbesarnya, kepada Darwin. Dalam bukunya yang berbahasa
Jerman, ia menulis: "Dari seorang pengagum setia kepada Charles
Darwin".
Satu lagi kejahatan
materialisme adalah dukungannya terhadap ideologi-ideologi anarkis dan bersifat
memecah belah, yang mengancam kelangsungan kehidupan negara dan bangsa.
Komunisme, ajaran terdepan di antara ideologi-ideologi ini, merupakan
konsekuensi politis alami dari filsafat materialisme. Karena komunisme berusaha
menghancurkan tatanan sakral seperti keluarga dan negara, ia menjadi ideologi
fundamental bagi segala bentuk gerakan separatis yang menolak struktur kesatuan
suatu negara.
Teori evolusi
menjadi semacam landasan ilmiah bagi materialisme, dasar pijakan ideologi
komunisme. Dengan merujuk teori evolusi, komunisme berusaha membenarkan diri
dan menampilkan ideologinya sebagai sesuatu yang logis dan benar. Karena itulah
Karl Marx, pencetus komunisme, menuliskan The Origin of Species, buku Darwin
yang mendasari teori evolusi dengan "Inilah buku yang berisi landasan
sejarah alam bagi pandangan kami"1
Namun
faktanya, temuan-temuan baru ilmu pengetahuan modern telah membuat teori
evolusi, dogma abad ke-19 yang menjadi dasar pijakan segala bentuk ajaran kaum
materialis, menjadi tidak berlaku lagi, sehingga ajaran ini - utamanya
pandangan Karl Marx - benar-benar telah ambruk. Ilmu pengetahuan telah menolak
dan akan tetap menolak hipotesis materialis yang tidak mengakui eksis-tensi apa
pun kecuali materi. Dan ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa segala yang ada
merupakan hasil ciptaan sesuatu yang lebih tinggi.
Tujuan
penulisan buku ini adalah memaparkan fakta-fakta ilmiah yang membantah teori
evolusi dalam seluruh bidang ilmu, dan mengungkapkan kepada masyarakat luas
tujuan sesungguhnya dari apa yang disebut "ilmu pengetahuan" ini,
yang ternyata tidak lebih dari sebuah penipuan.
Perlu
diketahui bahwa evolusionis tidak memiliki bantahan terhadap buku yang sedang
Anda baca ini. Mereka bahkan tidak akan berusaha membantah karena sadar bahwa
tindakan seperti itu hanya akan membuat setiap orang semakin paham bahwa teori
evolusi hanyalah sebuah kebohongan.
Referensi
:
1. Cliff,
Conner, "Evolution vs. Creationism: In Defense of Scientific
Thinking", International Socialist Review (monatliche Zeitschriftenbeilage
zu The Militant), November 1980
* * * * *
Sumber: www.harunyahya.com
0 komentar:
Posting Komentar